Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ipsos Indonesia, menemukan bahwa konsumen pembayaran digital sudah tak terlalu membutuhkan promosi lagi. Dan dalam hal platform dompet digital, GoPay berhasil memimpin pasar (market leader) untuk wilayah Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Research Director Customer Experience Ipsos Indonesia Olivia Samosir dalam pemaparan hasil penelitian berjudul ‘Evolusi Dompet Digital: Strategi Menang Tanpa Bakar Uang’ yang diselenggarakan di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (12/02/2020).
Loyalitas Karena Komplit Kualitas Keamanan
Olivia menjelaskan bahwa keberhasilan ini didapat GoPay berkat pertumbuhan organic user (pengguna organis) yang mana menjadi tulang punggung bagi bisnis.
“Organic user inilah yang membuat bisnis berkesinambungan,” ujarnya seperti dilansir dari Tribun News, Selasa (25/02/2020).
Temuan tim riset, GoPay berhasil mengumpulkan pengguna organik dalam jumlah yang cukup dominat. Tercatat, ada sebesar 54% konsumen yang menyatakan tetap menggunakan dompet digital dari Gojek ini, sekalipun tak ada promo.
Sementara itu, 29% lainnya lebih memilih menggunakan OVO, 11% pakai Dana, sedangkan 6% lain memilih platform LinkAja.
Menurut Olivia, tingkat loyalitas pengguna ini bisa diperoleh tergantung pada kualitas layanan. Dalam hal kualitas keamanan ini, tim peneliti membaginya dalam beberapa aspek; antara lain keamanan, kepraktisan, inovasi, layanan pelanggan, dan aksesibilitas atau bisa digunakan dari mana pun.
Tak Perlu Bakar Uang
Di samping itu, penelitian pasar yang dilakukan Ipsos juga menemukan fakta lain. Dari 500 milenial dan generasi Z yang menjadi responden dan proses survey yang dilakukan sejak 20 Desember 2019 sampai 5 Januari 2020, 68% di antaranya mengaku menggunakan dompet digital setidaknya sekali seminggu. 32% lainnya menyatakan cukup sering menerapkan gaya hidup cashless.
Dan untuk penggunan, sebagian besar responden mengaku jika menggunakan layanan dompet digital untuk pembayaran sarana transportasi (40%) dan jasa pengantaran makanan (32%).
Dalam kesempatan tersebut, Olivia juga menjelaskan jika 71% responden mengaku tertarik untuk menggunakan layanan dompet digital karena promosi. Sedangkan 68% memilih dengan alasan kenyamanan sebagai alasan utama, promo menjadi alasan nomor dua (23%) dan faktor disusul faktor keamanan (9%).
Sesuai dengan Penelitian Lembaga Lain
Menyikapi hasil penelitian yang dirilis Ipsos tersebut, GoPay tak terlalu ambil pusing. Pasalnya, menurut Head of Corporate Communications GoPay, Winny Triswandhani pihaknya tak mengetahui bagaimana metodologi penelitian yang digunakan.
“Namun, hasil ini memang tak berseberangan dengna hasil penelitian lain yang sudah tersedia yang menunjukkan bahwa GoPay menjadi penyedia layanan dompet digital terbesar di Indonesia,” terangnya.
Memang, akhir tahun kemarin menjadi tahun yang diisi dengan berbagai kabar gembira bagi GoPay. Menurut riset DailySocial, GoPay menjadi dompet digital yang paling banyak digunakan tahun 2019 lalu. Disusul dengan OVO, Dana, dan LinkAja.
Hasilnya, seperti dilansir dari CNBC, GoPay sukses mencatatkan jumlah transaksi hingga Rp 87 T tahun 2019. Angka yang terbilang mengejutkan.