Selain RAM dan jenis chipset, kapasitas serta daya tahan baterai menjadi salah satu poin yang diperhatikan calon pembeli. Padahal, berdasarkan percobaan Droila, HP dengan baterai besar nggak menjamin daya tahan juga panjang, lho. Mau bukti?
Tak jarang, sebagian besar dari calon pembeli bahkan memilih jenis baterai tertentu; antara baterai tanam dan removable, atau baterai Li-Po dan Li-Ion. Dan kini, tak sedikit juga yang mencari HP denan dukung fitur fast charging. Kamu salah satunya?
Fakta itu pula yang akhirnya menjadikan banyak OEM menampilkan informasi seputar baterai ketika peluncuran produk terbaru. Selain itu, beberapa produsen bahkan diketahui memiliki tim khusus yang mengembangkan performa baterai; mulai dari daya tahan, kapasitas, serta fitur-fitur pendakang lainnya.
Dalam benak banyak pengguna, fitur fast charging yang mendukung HP baterai besar tentu adalah perpaduan menguntungkan. Kamu nggak perlu lagi mengkhawatirkan aktivitas terhambat gegara kehabisan daya, bukan?
Padahal, menurut uji coba dan penelusuran tim Droila, ternyata ngga ada lho hubungan langsung antara baterai HP berkapasitas besar dengan daya tahan panjang. Selain itu, daya tahan baterai merupakan fitur yang terbilang rumit. Soalnya, bisa dipengaruhi oleh faktor hardware maupun software.
Nah, dalam artikel ini, kami bakal mengulas lebih dalam mengenai baterai HP serta mengapai kamu nggak boleh percaya begitu saja dengan HP dengan baterai besar. Langsung cek aja, ya.
Apa Arti mAh pada Baterai
Ya, kamu pasti menemukan istilah mAh pada tabel spesifikasi handphone dari media mana pun. Penulis pun sering menyertakan spesifikasi ini dalam rekomendasi handphone terbaik.
Bagi yang belum tahu, mAh pada baterai HP adalah singkatan dari MiliAmpere-Hour. Artinya, baterai bisa mensuplai satu miliampere secara konstan selama satu jam. Jadi, 1mAh pada baterai menyediakan 1mA selama satu jam.
Contohnya, baterai berkapasitas 1.000mAh artinya mampu menyediakan 1mA secara konstan selama 1.000 jam! Jika diubah angkanya, baterai berkapasitas 1.000 mAh bisa menyediakan daya 2mAh secara konstan selama 500 jam. Terlihat berlebihan?
Tentu saja iya! Dan seperti kita tahu, belum ada smartphone yang bisa bertahan ratusan atau bahkan ribuan jam. Soalnya, handphone yang kita pakai ternyata menyedot lebih dari 1mA secara konstan. Dan semakin banyak daya yang dibutuhkan agar handphone bisa beroperasi, semakin pendek pula daya tahan baterai.
Dengan perbandingan di atas, kita bisa menyimpulkan hal lain yang kini jadi rahasia umum. Semakin besar kapasitas baterai HP, semakin lama pula daya tahannya dibandingkan yang berkapasitas kecil. Tapi, seperti yang sudah dibuktikan tim Android Authority, itu adalah asumsi yang salah!
Sekalipun dua perangkat berkapasitas besar sama kita gunakan secara bersamaan, daya tahan tentu bakal berbeda. Ya, ada faktor lain yang berperan penting dalam hal daya tahan baterai; yakni software dan hardware.
Uji Coba Daya Tahan Baterai vs mAh
Sebelum kita mulai mengulik lebih dalam terkait “Mengapa”, tim Android Authority melakukan percobaan sederhana. Mereka mengujicoba daya tahan baterai dari beberapa perangkat; tentu dengan spesifikasi, kapasitas baterai, serta software yang beragam.
Uji coba dilakukan menggunakan alat Speed Test G, alat bikinan Android Authority. Alat ini mampu merekam durasi yang dibutuhkan smartphone untuk menghabiskan daya baterai. Dan hasilnya seperti bisa kita lihat dari grafik di bawah ini.
Ya, nggak ada pola yang bisa kita lihat dari grafik di atas. Pun tak ada relevansi langsung antara kapasitas baterai dengan daya tahan perangkat. Memang, HP baterai 5000mAh atau 6000mAh mampu bertahan lebih lama. Tapi, uniknya, Google Pixel 3A XL yang Cuma memiliki 3700mAh malah bertahan paling lama.
Begitu kita bongkar, hasil tersebut berhasil dicapai berkat spesifikasi yang lebih rendah. Selain itu, ketika dibandingkan antara Pixel 4XL yang memiliki baterai 3700mAH dengan Asus Zenfone 6 berkapasitas 5000mAH, ternyata perbedaannya cuma beberapa menit saja.
Faktor Daya Tahan Baterai Paling Besar Ternyata Adalah Chipset
Ya, bisa kita simpulkan, daya tahan benar-benar nggak dipengaruhi langsung oleh kapasitas baterai. Sekali lagi, masih ada faktor lain yang memengaruhi daya tahan baterai. Dan faktor yang paling memengaruhi daya tahan baterai ternyata adalah SoC atau System on Chipset.
Mari kita pakai analogi sederhana, chipset canggih tentu mampu menjalankan fitur-fitur terkini. Jenis fitur yang bisa memanjakan pengguna. Padahal, untuk menjalankan fitur tersebut tentu membutuhkan daya yang besar.
Alhasil, seperti yang ditunjukkan data di atas, chipset Low-end maupun Mid-end ternyata mengkonsumsi lebih sedikit daya dibandingkan chipset High-end. Dan hal itu pula yang menyebabkan HP murah harga terjangkau biasanya memiliki daya tahan baterai yang cukup panjang –dibandingkan HP premium yang dibekali baterai berkapasitas besar.
Meskipun fakta dan data berbicara demikian, kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi calon pembeli. Jangan sampai demi mengejar daya tahan panjang, kamu malah mengorbankan fitur-fitur yang bisa mempermudah aktivitas maupun produktivitas.
Nah, usai sudah uraian kali ini mengenai HP dengan baterai besar. Semoga ulasan di atas bisa membantumu untuk lebih teliti dalam memilih perangkat terbaik yang menemani kegiatan sehari-hari, ya.
Jangan sampai ketinggalan beragam informasi terlengkap seputar gadgets dan handphone dari Droila. Klik subscribe agar kamu mendapatkan berbagai informasi terupdate seputar teknologi, gadgets, games, software, tips HP Android dan iOS, serta rekomendasi handphone terbaik yang hadir setiap hari.
Tolong ilangin enset dari hp siomi 4x terimakasih