BerandaFutureKelebihan dan Kekurangan HP Layar Lipat, Apakah Kita Benar-Benar Membutuhkannya?

Kelebihan dan Kekurangan HP Layar Lipat, Apakah Kita Benar-Benar Membutuhkannya?

HP layar lipat memang bukan hal yang baru. Menilik ke belakang, kita bisa menemukan desain ini pada perangkat handphone pertama yang dikembangkan pada dekade 90-an. Pertanyaannya, apakah HP yang bisa dilipat adalah sesuatu yang benar-benar kita inginkan pada perangkat pintar?

Saat ini, raksasa teknologi seperti Samsung, Motorola, atau Huawei tampaknya berharap demikian. Soalnya, saat ini baru tiga OEM itu saja yang meluncurkan ponsel layar lipat.

Akan tetapi, kalo kita sadari, teknologi smartphone sudah terbilang memuaskan sejak beberapa tahun lalu. Setiap penerus yang diluncurkan saban tahun pun hanya mendapatkan sedikit peningkatan. Alhasil, kini, durasi pemakaian hanphone makin panjang; fakta yang membuat sakit kepala produsen perangkat pintar.

Bagaimana tidak, setiap perusahaan tentu punya target penjualan. Dan kala penjualan HP baru makin merosot ketimbang seri lawas, mau tak mau  OEM pun memberikan inovasi.

Jika boleh berpendapat, kemunculan HP layar lipat sebenarnya bukanlah sesuatu yang kita harapkan. Tak ubahnya gimmick untuk meningkatkan Brand Awareness dari OEM saja.

Ilustrasi HP layar lipat (NewYorkTimes)
Ilustrasi HP layar lipat (NewYorkTimes)

Nggak Cuma di Indonesia, pengguna HP di berbagai penjuru dunia lebih mengharapkan smartphone dengan fitur layar yang lebih lebar, daya tahan baterai lebih panjang, serta hasil fotografi yang lebih tajam.

Kamu juga menginginkan hal tersebut, bukan?

Dan nggak seperti inovasi handphone yang lain, HP yang bisa dilipat ternyata masih memiliki beberapa masalah utama. Jenis masalah yang berpotensi merugikan pengguna.

HP layar lipat Samsung pertama, Galaxy Fold, yang diluncurkan tahun lalu, dikabarkan rusak setelah digunakan beberapa hari oleh pengulas teknologi. Selain itu, berdasarkan review awal dari pengulas teknologi yang berasal dari luar negeri, Motorola Razr ternyata boros baterai dan lipatannya terbilang berisik.

“Solusi yang malah memicu masalah,” ungkap Paolo Pescatore, analis teknologi dari PP Foresight, saat diwawancari New York Times.

Cara Kerja HP Layar Lipat

HP Huawei Mate X (The Verge)
HP Huawei Mate X (The Verge)

Ponsel layar lipat hadir dengan beragam bentuk dan rupa. Beberapa perangkat, seperti Galaxy Fold dan Huawei Mate X, punya dua layar. Saat kamu membuka layar yang terlipat, kamu bakal mendapati tablet dengan layar cukup lebar. Sedangkan begitu dilipat, terdapat layar kedua yang bisa kamu gunakan sebagaimana smartphone pada umumnya.

Perangkat lain, seperti Galaxy Z Flip (review) dan Motorola Razr, memiliki desain yang cenderung lebih tradisional. HP bisa dilipat jadi dua bagian dengan lipatan horisontal. Dan kala HP ditutup, kamu bakal mendapati adanya layar kecil yang berfungsi menampilkan fitur-fitur sederhana; seperti notifikasi, tampilan kamera selfie, serta penunjuk waktu.

Semua perangkat tersebut menawarkan lipatan, yang mana diperkenalkan sebagai bagian dari smartphone yang bisa digerakkan. Padahal, itu adalah komponen lain, selain layar, yang rapuh dan mudah rusak.

Pro dan Kontra HP Layar Lipat

Galaxy Z Flip (NewYorkTime)
Galaxy Z Flip (NewYorkTime)

Keuntungan utama jika kamu memiliki HP layar lipat hanyalah layar yang lebih luas tanpa membutuhkan ruang banyak ketika disimpan; baik di dalam saku maupun tas. Dan, ya, menurut penulis, tampaknya itulah satu-satunya kelebihan jenis ponsel ini.

Sedangkan kalo kita membalik sudut pandang, lebih banyak kelemahan ketimbang keuntungan! Seperti kita tahu, HP layar lipat biasanya mengandalkan panel OLED yang fleksibel. Memang, OLED lebih tipis dibandingkan teknologi layar lain.

Akan tetapi, untuk membuat ponsel yang bisa dilipat, perusahaan mengorbankan tingkat kepadatan. Oleh karena itu, layar lipat umumnya dibungkus lapisan plastik; yang membuatnya mudah tergores dan disusupi benda-benda asing. Jauh rentan rusak ketimbang layar HP tradisional yang dilapisi berbagai jenis lapisan; mulai dari plastik hingga Corning Gorilla Glass.

Motorola Razr Phone (NewYorkTimes)
Motorola Razr Phone (NewYorkTimes)

FYI, kelemahan itu pun diakui perusahaan lho. Contohnya Samsung. OEM yang bermarkas di Korea Selatan ini bahkan menyampaikan kalo Galaxy Z Flip cuma bisa ditutup-dibuka sebanyak 200.000 kali saja!

Secara teori, desain lipatan seperti kulit kerang pada Z Flip dan Razr menyumbang potensi masalah terkait daya tahan. Soalnya, layar utama nggak benar-benar terbuka kala direntangkan.

Maka, kalo ponsel terjatuh dalam keadaan terentang –mungkin karena kamu sedang mengirim pesan sambil jalan- itu bisa jadi masalah besar.

“Tak ada pelindung layar lipat yang mampu melindungi handphone ketika dipakai dalam kegiatan sehari-hari pengguna,” ungkap Raymond Soneira, founder DisplayMate, yang memberi saran pada perusahaan teknologi terkait teknologi layar.

Galaxy Z Flip (CNET)
Galaxy Z Flip (CNET)

Di samping itu, kelemahan utama lain yang nggak ada hubungannya dengan teknologi yakni harga. Seperti sudah disampaikan di atas, rata-rata HP layar lipat dijual dengan harga di atas Rp 20 juta.

Padahal, dengan harga tersebut, kamu bisa mendapatkan HP flagship dari masing-masing vendor –tentu dengan kualitas, performa, serta spesifikasi komponen yang jauh lebih baik.

Lalu, Apa Pilihan Kita Sebagai Calon Pembeli?

HP Galaxy Fold (NewYorkTimes)
HP Galaxy Fold (NewYorkTimes)

Memang, masih terlalu dini untuk menyatakan kalo HP layar lipat bakal sukses atau gagal. Barangkali, dalam beberapa tahun ke depan, teknologi jenis ponsel ini bakal lebih maju dengan harga yang lebih murah.

Nah, kalo kita sampai pada kenyataan tersebut, akankah kamu membelinya?

Semua orang tentu menginginkan layar yang lebih lebar dan jernih. Tapi, rasanya sebal kalo mengingat ukuran ponsel yang begitu besar di saku, bukan? Dan berdasarkan fakta tersebut, mungkin kita bisa berharap kalo ponsel layar lipat bisa segera dikembangkan agar harganya lebih terjangkau tapi juga punya daya tahan tinggi dalam berbagai kondisi.

“Bayangkan aja kamu nonton film di layar besar saat berada di pesawat, lalu melipatnya agar cukup di saku atau tas begitu selesai,” terang Soneira dari DisplayMate.

Dan jika kita mengacu pandangan tersebut, memiliki HP layar lipat tentu jadi harapan yang ingin segera diwujudkan. Ingat, belum saat ini. Mungkin beberapa tahun lagi. Jadi, tunggu dulu, ya.

Jangan sampai ketinggalan beragam informasi teknologi gadget terupdate dari Droila. Klik subscribe agar kamu mendapat pemberitahuan informasi terupdate seputar teknologi, gadget, games, software, tips HP Android dan iPhone, serta rekomendasi handphone terbaik yang hadir setiap hari.  

Rate this post
A.A. Pribadi
A.A. Pribadi
Manunggaling kawula lan tekhnolokhi
ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Artikel Terbaik