BerandaAplikasi dan GamesMenyibak Potensi Bisnis dari Rilis Year in Search 2019 Google di Indonesia

Menyibak Potensi Bisnis dari Rilis Year in Search 2019 Google di Indonesia

Minggu lalu, platform riset dan konsultan pemasaran Think with Google merilis laporan Year in Search 2019. Laporan ini berisikan keyword atau kata kunci yang menjadi tren di Indonesia selama tahun 2019.

Head of Marketing Google Indonesia, Philipphines dan NBU Asia Tenggara (SEA) Veronica Utami mengungkapkan dalam keterangan resminya bahwa daftar tersebut tidak disusun berdasarkan popularitas penelusuran.

Menurutnya, data ini disusun berdasarkan apa yang dicari masyarakat Indonesia yang bertujuan melakukan pembelian.

Veronica Utami memberikan paparan Google Year in Search 2019 (wp.com)
Veronica Utami memberikan paparan Google Year in Search 2019 (wp.com)

“Dengan menyelami lebih dalam kebiasaan konsumen, kami menemukan apa yang penting bagi masyarakat Indonesia dan mengidentifikasikannya untuk kepentingan bisnis,” tulis Veronica dalam pernyataan resmi 2019 Year in Search Indonesia.

Nantinya, diharapkan para pelaku bisnis bisa mengambil intisari dari laporan ini agar membantu mereka dalam membaca tren tahun 2020 mendatang. Dengan begitu, pelaku bisnis pun diharapkan mampu menyiapkan strategi bisnis yang lebih matang dan terarah.

Berdasarkan pembacaan tim Droila, berikut adalah beberapa temuan menarik yang bisa kita baca dari Google Year in Search 2019.

Pertumbuhan Positif dari Empat Sektor Teknologi

Pertumbuhan Sektor ekonomi (techinasia.com)
Pertumbuhan Sektor ekonomi (techinasia.com)

Google menemukan Indonesia sebagai salah satu wilayah yang mengalami pertumbuhan ekonomi internet paling cepat di Asia Tenggara. Tahun 2019 ini, total nilai ekonomi digital Indonesia mencapat USD40 miliar atau setara dengan Rp560,16 triliun.

Seiring makin pentingnya dunia digital dalam proses konsumsi, laporan Year in Search 2019 mengeksplorasi apa yang dicari masyarakat Indonesia ketika melakukan pencarian untuk pembelian. Google memperkirakan, tahun 2025 nanti nilai ekonomi digital di Indonesia akan tumbuh hingga tiga kali lipat dan mencapai USD130 miliar atau setara Rp1.820 triliun.

Dan dalam penilaian Google, ada persaingan positif yang berlangung antara perusahaan teknologi, baik dalam lingkup lokal atau regional. Hasilnya, terdapat empat sektor yang dinilai memiliki pertumbuhan paling signifikan. Keempat sektor tersebut antara lain:

Transportasi Online

Tahun 2019 ini, sektor transportasi online (Ride Hailing) memiliki nilai sebesar USD5,7 miliar atau setara dengan Rp79,7 triliun. Menurut proyeksi Google, pasar ini bakal mengalami peningkatan sebesar tiga kali lipat pada tahun 2025 menjadi USD18 miliar atau setara dengan Rp251,9 triliun.

E-Commerce

Pada tahun 2019, sektor e-commerce Indonesia memiliki nilai sebesar USD20,8 miliar –setara dengan Rp292 triliun. Google memproyeksikan jika sektor ini bakal mengalami peningkatan hingga empat kali lipat pada tahun 2025 dan menjadikan nilainya sampai USD82 miliar (Rp1.147 triliun).

Transportasi Online (Ride Hailing)

Untuk sektor transportasi online atau ride hailing di Indonesia pada tahun 2019, nilai ekonominya mencapai USD5,7 miliar atau setara Rp79,7 triliun. Diproyeksikan sektor ini akan tumbuh hingga tiga kali lipat pada tahun 2025 dan menjadi USD18 miliar atau Rp251,9 triliun.

Media Online

Sektor media tahun 2019 nilai ekonomisnya mencapat USD3,5 miliar (Rp48,9 triliun). Menurut proyeksi Google, sektor ini akan mengalami pertumbuhan hingga 2,6 kali lipat pada tahun 2025 menjadi USD9 miliar atau setara dengan Rp125 triliun.

Empat sektor di atas adalah sektor ekonomi yang memiliki nilai ekonomi paling besar serta diperkirakan bakal tumbuh secara signifikan dalam 5 tahun mendatang.

Lima Besar Tren Nasional

Google Search (9to5google.com)
Google Search (9to5google.com)

Di samping memberikan laporan seputar pertumbuhan berbagai sektor ekonomi serta nilai-nilainya, Google juga menyampaikan lima tren nasional yang patut dicatat oleh para pelaku bisnis yang berada di Indonesia. Kelima tren nasional tersebut antara lain

Konsumen yang Makin Cerdas

Ilustrasi konsumen e-commerce (pionero.it)
Ilustrasi konsumen e-commerce (pionero.it)

Tahun 2019 ini menunjukkan peningkatan tuntutan yang diajukan konsumen. Calon pembeli mencari produk berkualitas tinggi serta jasa yang bisa meningkatkan produktivitas atau yang membuat mereka nyaman.

Sebagai contoh, kata kunci Bestmengalami peningkatan sebesar 1,3x dibandingkan tahun 2019 di mesin pencari. Dan kata kunci ini kerap digunakan oleh para konsumen yang tengah mencari produk-produk kecantikan; seperti moisturizers, foundationsi¸toners, krim mata, atau maskara.

Dengan begitu, yang dicari konsumen bukan sekedar produk yang pernah dipakai oleh toko idola saja; melainkan produk yang benar-benar membuat mereka nyaman dan sudah terpercaya.

Kata kunci lain yang juga mengalami peningkata secara signifikan yakni ‘keyless’ yang biasanya disambungkan dengan keyless vehicles’ serta ‘lounge’ yang biasanya digunakan untuk mencari ‘lounge’ atau kursi panjang yang biasanya digunakan untuk mencari ‘kursi bandara’.

Perumbuhan Area Non-Metropolitan

Teknologi di pedesaan (wordpress.com)
Teknologi di pedesaan (wordpress.com)

Memang area metropolitan masih menguasai lanskap dunia digital Indonesia. Akan tetapi, menurut temuan Google dalam Year in Search 2019, wilayah-wilayah non-metropolitan malah menyusul dengan cepat. Bahkan, diperkirakan wilayah non-metro bakal memainkan peran penting dalam pertumbuhan pengguna internet.

Tahun 2019 ini saja Google menemukan adanya konsumen dari wilayah non-metropolitan yang menghabiskan dana sebesar Rp1,4 juta pertahun untuk transaksi online.

Sebagai contoh, masyarakat metropolitan –contoh wilayah Jabodetabek- diperkirakan menghabiskan USD555 (Rp7,8 juta) per bulan untuk transaksi online. Pertumbuhan selama lima tahun mendatang diproyeksikan hanya 2 kali lipat saja.

Sementara itu, wilayah non metro hanya menghabiskan USD103 (1,4 juta) untuk transaksi online. Akan tetapi, nilai pertumbuhan wilayah ini dalam lima tahun mendatang diproyeksikan mencapai empat kali lipat.

Ketika membandingkan tren konsumsi masyarakat metropolitan dan non-metro, terdapat perbedaan kentara. Warga metropolitan mencari produk yang nyaman dengan nilai tinggi yang diharapkan bisa meningkatkan pengalaman online maupun offline.

Di sisi lain, masyarakat non metropolitan mencari produk atau layanan yang sebelumnya tak pernah mereka rasakan. Dengan begitu, jika boleh sedikit berkesimpulan, wilayah ini menjadi ladang basah bagi para pelaku bisnis yang ingin meluaskan usahanya.

Isu Lingkungan Menarik Simpati Konsumen

Ilustrasi eco-friendly (cbtshirtguys.com)
Ilustrasi eco-friendly (cbtshirtguys.com)

Siapa bilang jika masyarakat Indonesia nggak peduli lingkungan? Temuan Google malah menyatakan hal yang sebaliknya. Menurut laporan ini, konsumen Indonesia saat ini mendasarkan pilihan gaya hidup sehat sebagai dasar ketika membeli satu produk.

Bahkan, banyak di antara pembeli yang menganggap penting untuk menemukan produk atau layanan yang memiliki dampak lingkungan kecil.

Kesimpulan itu didapatkan dari tren peningkatan kata kunci ‘sedotan stainless’, ‘kualitas udara’, serta ‘sedotan stainless’ tahun 2019 ini. Di sisi lain, istilah ‘sustainable’ bahkan mengalami peningkatan pencarian sebesar 1,5 lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Masyarakat Makin Menggemari Pembayaran Digital

Pembayaran Digital (google.com)
Pembayaran Digital (google.com)

Mudah, praktis, dan banyak promosi. Itulah alasan-alasan yang menurut Google menjadi penyebab mengapa masyarakat makin menggemari pembayaran digital. Sedangkan bagi bisnis, tren ini sendiri tentu memberi dampak positif. Pasalnya, bisa mempercepat pertumbuhan konsumen karena kemudahan transaksi pembelian.

Menurut data yang dihimpun Google, pasar pembayaran digital di Asia Tenggara mencapai angka USD22 miliar –setara Rp307,8 triliun. Angka ini meningkat tajam dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, untuk wilayah Indonesia, mulai banyak masyarakat yang tertarik untuk beralih ke pembayaran digital. Penelusuran yang menggunakan kata kunci ‘cara bertransaksi digital’ atau ‘dompet digital terbaik’ mengalami peningkatan signifikan. Masing-masing meningkat sebesar 2,9 kali lipat dan 2,7 kali lipat.

Layanan Streaming Televisi Online Makin Digemari

streaming televisi (mediavenue.com)
streaming televisi (mediavenue.com)

Banyak di antara masyarakat Indonesia yang lebih memilih menonton konten televisi lewat platform digital. Konten-konten tersebut berhasil mencapai penonton lewat perangkat seperti laptop, smartphone, atau tablet.

Hal ini mengikuti pertumbuhan siginifikan dari konten televisi seputar kehidupan selebritis atau berita terkait di YouTube. Ya, konten televisi kini dikonsumsi masyarakat lintas medium; yang mana sebagian besar lebih memilih menggunakan handphone.

Kata kunci ‘sinetron’ mengalami peningkatan sebesar 1,2 kali lipat di pencarian YouTube. Kata kunci lain yang juga mengalami peningkatan yakni ‘tv celebrities’ serta ‘show televisi’. Konten-konten ini sukses menjaring lebih dari 79 juta penonton unik yang berusia di atas 18 tahun di YouTube. Dari angka tersebut, 95% di antaranya menggunakan smartphone untuk menonton streaming video.

Rate this post
A.A. Pribadi
A.A. Pribadi
Manunggaling kawula lan tekhnolokhi
ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Artikel Terbaik