Google memperkenalkan pola kunci Android pada tahun 2008. Dan beberapa tahun terakhir, metode penguncian layar ini makin tidak diminati. Kalah saing dengan metode penguncian layar yang lain, seperti sidik jari atau sensor mata.
Sayangnya, sebuah penelitian yang dilakukan sekelompok ilmuwan dari Cornell University dan Offensive Security Society mendapatkan fakta menyedihkan. Para peneliti mendapati bahwa kunci layar HP dengan pola merupakan salah satu metode yang paling tak aman. Mengapa?
Pola Kunci Layar Terlalu Mudah Diingat
Password yang terdiri atas kombinasi alfabet, simbol, kapitalisasi, serta angka adalah yang paling rumit. Sehingga menjadi yang paling aman untuk dipakai.
Sementara itu, pola kunci mudah diingat. Cukup dilihat polanya saja. Ditambah dengan kemampuan otak manusia dalam mengingat pola, maka kunci layar yang kamu gunakan pun bisa dibuka orang lain jika sampai terlihat mereka.
Berdasarkan penelitian Cornell University, sekelompok pengguna ponsel diminta untuk melihat orang lain yang membuka pola kunci dari berbagai sudut. Kemudian, para partisipan diminta untuk membuka layar yang dikunci.
Hasilnya, 64,2% dari total partisipan sukses membobol ponsel tersebut. Ya, meskipun cuma melihat sekali, mereka berhasil mengingat lalu menggambarnya ulang di layar ponsel Android. Dan persentase pun meningkat jadi 79,9% manakala partisipan diberi kesempatan untuk melihat pola berulangkali.
Tingkat keberhasilan pembobolan berkurang saat pengguna ponsel mengunci layar pakai kode PIN Angkanya hanya mencapai 10,6% saja untuk percobaan sekali pandang. Sedangkan jika partisipan melihat beberapa kali, persentasenya meningkat jadi 26,5%.
Dari ilustrasi tersebut, bisa disimpulkan bahwa siapa pun bisa mengingat kunci layar milikmu dengan mudah. Terutama jika kunci layar HP yang dipakai menggunakan pola. Cukup sekali lihat, ada 60 persenan orang yang bisa langsung buka!
Pola Kunci Tidaklah Unik, Bisa Ditebak
Harus diakui bahwa kita bukanlah pencipta kata kunci yang canggih. Kamu tentu masih menemukan ada orang yang menggunakan password seperti ‘password’ atau bahkan ‘12345678’. Ngaku aja, deh.
Splash Data pernah membagikan data terkait kata kunci terburuk dan yang paling populer. Dan melihat data tersebut, kamu bakal dibikin terkejut.
Sebagai konsumen teknologi, lumrah jika kita mencari langkah yang paling mudah. Dan hal itu pula yang melatarbelakangi pengembangan fitur pola kunci layar.
Soalnya, pola kunci menyediakan cara paling gampang dan mudah untuk melindungi perangkat. Tapi, seperti sudah disinggung di atas, bukanlah metode paling aman.
Sebuah sistem keamanan bakal makin kuat jika kita tahu bagaimana cara menggunakannya. Dan tampaknya, banyak di antara kita, sebagai pengguna ponsel dan teknologi, yang mengabaikan hal tersebut.
Menganggap karena pola kunci mudah dipakai, tapi tak mengindahkan sisi keamanan yang justru lebih penting dipertimbangkan. Dan saat ponsel diretas, yang disalahkanpun pihak lain. Entah OEM, Google –sebagai pengembang Android, hingga pemerintah.
Nah, berdasarkan data yang dirilis Splash Data, ditemukan adanya pola kunci yang ternyata juga dipakai banyak orang. Antara lain:
- 44 persen pengguna biasanya memulai pola kunci dari titik ujung kiri atas
- 77 persen pengguna memulai pola kunci dari salah satu yang terletak di pojok
- Sebagian besar pengguna hanya menyambungkan 5 titik saja, sedangkan jumlah yang lebih besar malah cuma menggabungkan 4 titik
- Lebih dari 10 persen pengguna membuat pola kunci layar HP dalam bentuk huruf. Seringkali huruf yang dipakai diambil dari nama awal penggunanya.
Tips Membuat Pola Kunci Android yang Aman dan Rumit
Kini, peretasan makin sering terjadi. Menjadi salah satu aksi kriminal yang mulai disadari masyarakat. Dan ditakuti. Tapi, ketakutan tersebut tidak serta merta memicu aksi untuk mengamankan diri. Contoh yang paling sederhana, membuat kombinasi kata kunci yang rumit.
Ya, semakin rumit kata kunci, semakin aman pula perangkat Anda dari aksi pencurian data atau peretasan. Apalagi jika ponsel yang kamu pakai terhubung ke berbagai data pribadi –misal dompet digital, M-Banking, hingga akun media sosial. Maka, hukumnya jadi wajib untuk ditingkatkan keamanannya!
Nah, sebagai bantuan, tim Droila kasih nih beberapa tips membuat pola kunci HP yang aman. Biar data kamu nggak dicolong sembarang orang!
- Jangan pakai huruf pertama dari namamu sebagai pola kunci. Serius lho ini. Seperti penelitian di atas, banyak orang yang juga melakukan hal serupa! Pula, jangan gunakan kombinasi huruf dari tanggal ulang tahunmu sebagai kode PIN M-Banking atau akun media sosial lain. No besar!
- Ingat, pola layar kunci adalah lapis keamanan pertama dari ponselmu. Jika lapisan ini jebol, peretas pun bisa mengakses lebih banyak data. Jadi, sebisa mungkin, buatlah pola kunci yang agak rumit. Jika perlu, bikin dengan menambahkan persilangan antar-titik. Sehingga bisa mempersulit penyerang meretas ponselmu!
- Coba deh buat bikin pola kunnci Android milikmu agak panjang. Kalo perlu, minimal gunakan sembilan titik. Kreasikan sesuai kreativitas. Dan yang jelas, jangan lupakan!
Seperti kata Bang Napi, kejahatan bisa terjadi karena ada kesempatan. Apalagi di zaman digital seperti saat ini. Jenis kejahatan makin beragam, begitu pula modus dan target operandinya.
Sedangkan data pribadi yang ada di ponselmu merupakan target yang paling menguntungkan. Jangan sampai deh kamu jadi sasaran empuk gegara pola kunci layar Android mudah ditebak!